Merdeka Belajar


Merdeka Belajar

Oleh Kosmas Kogiye


Ketika pertama kali mendengar istilah ‘merdeka belajar’, saya merasa skeptis. Cita-cita itu terasa terlalu ambisius untuk dilakukan mengingat kondisi pendidikan nasional yang sangat beragam. Kemudian saya berefleksi dan pada akhirnya bertanya kepada diri sendiri, “Bukankah memang dibutuhkan program pendidikan yang ambisius, agar peserta didik (yang memang layak dan perlu menerima pendidikan dengan kualitas terbaik) dapat mempersiapkan masa depan di dunia yang serba berubah ini?” Barangkali dari pemikiran seperti inilah akhirnya untuk menciptakan peserta didik yang memiliki pola pikir yang senantiasa berkembang (growth mindset).

Bukankah memang dibutuhkan program pendidikan yang ambisius agar peserta didik dapat mempersiapkan masa depan di dunia yang serba berubah ini? Semangat untuk melakukan inovasi adalah roh pertama program merdeka belajar. Dengan semangat ini, pendidik dituntut untuk mengeksplorasi dan menerapkan berbagai macam teori, pendekatan, dan prinsip desain pembelajaran guna menciptakan lingkungan belajar yang inovatif bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, pendidik perlu melakukan refleksi secara terus-menerus terhadap praktik pengajarannya, serta menerapkan dan mengembangkan model-model pembelajaran terkini, seperti blended e-learning dan pembelajaran e-daring. Selain itu, pendidik juga perlu mengoptimalkan gawai yang telah dimiliki oleh peserta didik, atau yang telah disediakan bagi mereka, untuk menciptakan pembelajaran inovatif, aktif, dan mendalam.

Roh kedua program merdeka belajar adalah budaya belajar. Dalam menyediakan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didiknya, pendidik dituntut untuk senantiasa belajar dari dan dengan pendidik lainnya. Lebih jauh, pendidik juga harus tidak takut untuk menjelajah dan bereksperimen dengan metode-metode pembelajaran yang menjanjikan dan telah terbukti efektivitasnya sebagai upaya untuk memperbaiki praktik pengajarannya. Untuk mewujudkan budaya belajar ini, pendidik perlu untuk terlibat aktif dalam jejaring profesinya, baik lingkup lokal maupun global, serta selalu memperbarui pengetahuannya terkait hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pendidikan.

Kedua roh merdeka belajar di atas pada dasarnya mengingatkan pendidik pada semangat pengabdiannya, yaitu semangat berinovasi dan belajar secara berkelanjutan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depannya. Semangat berinovasi dan belajar inilah yang harus dipegang dalam mendesain dan memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik, tidak terkecuali untuk pembelajaran jarak jauh. Belajar untuk Menulis, Menulis untuk Belajar berbagi pengalaman penyusunan buku ajar Metode Statistik.

Post a Comment