Eksistensi Manusia, Dogma dan Konsep Agama-Tuhan Dogma


Oleh: Dwi Laksono

Jika seseorang itu tidak menerima atau mengetahui pada dirinya ada sesuatu yang transendental, di luar pengalaman dan pengalaman atas alam semesta yang mungkin, maka ia akan takut, merendahkan dan membenci dirinya sendiri, itulah dogma.

Lalu, jika terdapat suatu pandangan yang memiliki poin untuk takut, merendahkan dan membenci diri sendiri atau diri seseorang, maka pandangan bersifat dogma. Pandangan dogma adalah pandangan dogma, ketika menggunakan "sesuatu yang lain", jika tidak menggunakan sesuatu yang lain, maka pandangan dogma akan bersifat sebaliknya, suatu pandangan adalah pandangan seseorang. Ketika bercorak pandangan seseorang, artinya seseorang berhak atas pandangan.

Suatu pendangan dogma memerlukan "sesuatu yang lain" atau "pengganti seseorang" yang dijadikan sebagai sesuatu yang berhak memiliki otoritas untuk menakuti, merendahkan dan membenci, sekaligus sebagai sesuatu tidak ditakuti, tidak direndahkan dan tidak dibenci. Pandangan dogma terlihat murni.

Pandangan bersifat dogma berimplikasi pada penolakan seseorang terhadap apapun tanpa proses apapun selain hanya proses pandangan dogma.

Sebaliknya, jika seseorang menerima adanya sesuatu di dalam dirinya yang transendental, di luar pengalaman dan pengalaman yang mungkin atas alam semesta, ia akan memiliki pengetahuan bahwa, dogma dan pandangan tertentu yang bersifat dogma adalah kreasi diri tertentu. Untuk dogma adalah, bahwa berhubungan dengan pengalaman diri yang bersifat evaluasi; pandangan yang bersifat dogma adalah bahwa, berhubungan dengan otoritas kekuasan diri tertentu dengan jalan pandangan yang mengeksplotasi dogma, singkat kata, kata lain yang mungkin telak bagi pandangan yang bersifat dogma adalah pandangan yang mengeksploitasi dogma.

Lalu, bagaimana cara untuk dapat menerima? Adalah dengan mengetahui; cara untuk mengetahui? Adalah dengan menerima sesuatu itu yang transendental atau di luar pengalaman dan pengalaman yang mungkin itu sendiri; namun bagaimana untuk bisa menerima sesuatu itu, yang transendental atau di luar pengalaman dan pengalaman yang mungkin? Adalah dengan pandangan filsafat, ilmu pengetuhuan dan pandangan lain yang bukan pandangan bersifat mengeksplotasi dogma.

Post a Comment